You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
SMAN 3 Jakarta
Ekskul Pecinta Alam SMAN 3 Jakarta Dibeku .
photo doc - Beritajakarta.id

Kegiatan Pecinta Alam SMAN 3 Dibekukan

Tewasnya siswa kelas X SMAN 3 Jakarta Arfiand Caesar Al Irhami (16) yang diduga karena dianiaya seniornya berbuntut panjang. Bukan hanya masuk ke ranah hukum, kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam yang ada pun dibekukan oleh pihak sekolah.

Kita sudah bekukan kegiatan ekstrakulikuler pecinta alam. Sampai kasus ini selesai nanti kita lihat perkembangannya

"Kita sudah bekukan kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam. Sampai kasus ini selesai nanti kita lihat perkembangannya," ujar La Ode Makbudu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta Bidang Kesiswaan, Selasa (24/6).

Menurut La Ode, pihaknya juga mengetahui bahwa pengurus dan alumni dari ekstrakurikuler tersebut sudah mengadakan pertemuan. Namun pihak sekolah mengaku tidak ingin mencampuri urusan mereka. "Mereka sudah berkumpul dari angkatan 1 hingga angkatan 35 untuk membahas permasalahan ini. Tapi saya tidak ingin mencampurinya," kata La Ode.

Polisi Temukan Titik Terang Tewasnya Siswa SMA 3 Setiabudi

La Ode mengatakan, dari sekolah menyerahkan seluruh permasalahan ini ke pihak kepolisian. Karena untuk kewenangan penyidikan ada di pihak berwajib. "Dari siswa dan guru pendamping memang sudah kita minta keterangan, dan jawaban mereka lebam itu karena jatuh. Tapi kami menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian dan dokter yang menangani karena mereka yang berwenang dan memiliki ilmunya," jelasnya.

La Ode berjanji, jika memang ada bukti keterlibatan siswa sekolahnya pasti akan diberikan sanksi. "Kalau memang sudah terbukti, kita juga pihak sekolah mempunyai tata tertib. Pasti akan ada sanksinya," tegas La Ode.

Selain Arfiand, La Ode mengakui ada 2 siswa lagi peserta kegiatan pecinta alam yang diadakan di Tangkuban Perahu, Jawa Barat itu yang dirawat di rumah sakit. Satu orang di RS Jakarta, dan seorang siswa lagi masih di RS Hasan Sadikin Bandung. "Yang di Rumah Sakit Jakarta itu ada kuku jarinya lepas, dan memar seperti di punggung. Untuk yang dirawat di Bandung saya belum tahu kondisinya, tapi sudah ada guru yang diutus ke sana," ungkapnya yang mengaku tidak hafal nama kedua siswa kelas X tersebut.

Arfiand tewas pada Jumat (20/6) lalu, setelah mengikuti pelatihan pecinta alam dari ekstrakurikuler sekolahnya di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Ia diduga tewas setelah dianiaya oleh seniornya. Karena terdapat lebam di beberapa bagian tubuhnya. Hasil otopsi menyatakan adanya pukulan benda tumpul yang mengakibatkan luka dalam.

Hingga Senin (23/6) kemarin, pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa 7 orang saksi. Mereka yang diperiksa adalah siswa yang ikut dalam kegiatan, guru pendamping, dan juga pihak keluarga korban.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2276 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1267 personTiyo Surya Sakti
  3. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1225 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1079 personDessy Suciati
  5. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye1004 personDessy Suciati